Translate

Kamis, 26 Desember 2013

kandang kambing



Ternak kambing sudah lama menjadi usaha masyarakat sebagai usaha sampingan atau tabungan karena pemeliharaan dan pemasaran hasil produksi (baik daging, susu, kotoran maupun kulitnya) relatif mudah. Ada salah satu pokok yang harus diperhatikan dalam usaha ternak kambing, yaitu: KANDANG. Kandang mutlak diperlukan dalam usaha peternakan kambing yang dilakukan secara intensif maupun semi intensif. Kandang dan perlengkapannya termasuk tempat pakan, tempat minum, harus sudah disediakan sebelum pengadaan ternak dilakukan.
Bahan untuk membuat kandang kambing, bisa dari kayu atau potongan-potongan bambu yang sudah tidak terpakai. Dengan syarat kayu atau bambu tersebut masih kuat. Kayu atau pun bambu kita perlukan untuk membuat tiang, dinding, atau pun alasnya. Adapun atap kandang bisa dibuat dari anyaman daun kelapa maupun alang-alang yang telah dikeringkan dan diikat menjadi satu dengan bentuk pipih. Selain itu, jika punya biaya lebih atap kandang bisa dibuat dari genting. Prinsipnya adalah konstruksi kandang harus dapat membuat kambing merasa nyaman dan aman. Kondisi ini tentunya akan menjadikan kambing berproduksi secara normal.

Kandang memiliki fungsi sebagai berikut ini:
-Kandang harus dapat melindungi kambing dari hewan-hewan pemangsa maupun hewan penganggu.
-Kandang harus dapat mempermudah kambing dalam melakukan aktifitas keseharian kambing seperti makan, minum, tidur, kencing, atau buang kotoran.
-Kandang dapat mempermudah peternak dalam melakukan pengawasan dan menjaga kesehatan ternak.
Sebagai tindakan preventif agar supaya kambing tidak merusak tanaman dan fasilitas lain yang berada di sekitar lokasi kandang, serta menghindari terkonsumsinya pakan yang berbahaya bagi kesehatan kambing.

Tipe kandang :
1. Kandang Panggung
Kandang seperti rumah panggung, dengan lantai kandang berjarak minimah 50 cm dari tanah. Lantai kandang terbuat dari papan kayu atau bamboo dengan jarak 2 – 3 cm.
Kelemahan kandang panggung, biaya relative mahal dan ada resiko kecelakaan/ternak terperosok. Sedangkan kelebihannya, kandang relatif bersih, kering, perkembangan penyakit, parasit dan jamur dapat ditekan.




2. Kandang dengang lantai tanah/semen.
Kelemahannya, kebersihan kandang kurang terjamin, penyakit sulit dikontrol.
Kelebihannya, biaya lebih murah, cara pembuatan lebih sederhana dan resiko kecelakaan relative kecil.


3. Kombinasi kandang panggung dan lantai tanah.
Sebagian kandang bertipe panggung dan sebagian belantai tanah. Biasanya digunakan untuk ternak kambing dengan tujuan untuk pembibitan.


Atap kandang.
Atap kandang dapat dibuat dari daun kelapa. welit, rumbia, genteng, asbes dan seng. Sebaiknya atap menggunakan genteng, sehingga pada siang hari tidak terlalu panas dan malam hari tidak terlalu dingin. Bila memakai atap seng, ternak mudah stress, karena siang hari terlalu panas, malam terlalu dingin. Atap kandang dibuat miring 45ยบ, sehingga bila hujan segera jatuh ke tanah.


Model atap kandang ada 4 yaitu
1. Gable 



Atap gable

 2.Shade 
Atab shade

3. Monitor
Atap monitor

4.Semi monitor  
Atap semi monitor

 Kolong kandang
Pada kolong kandang dibuat lubang sedalam 10 – 15 cm untukmenampung kotoran. Bisa juga kolong kandang dibuat miring dan disemen. Agar kotoran mudah digelontor. Air gelontoran dan kotoran langsung masuk saluran pembuangan untuk diolah menjadi pupuk organik.


Jenis kandang
  1. Kandang Koloni/kelompok, ukuran kandang relatif luas, tidak ada sekat antar ternak. Luas kandang disesuaikan dengan umur dan jumlah kambing yang dipelihara.
    1. Umur 3 – 7 bulan, luas kandang rata-rata 0,5 m² / ekor
    2. Umur 7 – 12 bulan, luas kandang rata-rata 0,75 m² / ekor
    3. Umur >12 bulan, luas kandang rata-rata 1 – 1,5 m² / ekor
  2.  Kandang Individu/baterai, kandang yang disekat-sekat , cukup untuk 1 ekor saja, gerak kambing dibatasi, sehingga perkembangan ternak lebih cepat.
  3.  Kandang beranak dan menyusui. Kandang untuk induk yang baru melahirkan dan menyusui anaknya. Penting dipisahkan dari ternak yang lain untuk menghidari anak terinjak oleh ternak lain.


Ukuran kandang.
  • Kandang pejantan, selain sebagai hunian, juga berfungsi sebagai tempat kawin, dengan luas kandang 2,5 – 3 m² / ekor.
  • Kandang induk, dengan luas 1,5 m² / ekor, bila ada anak ditambah 0,04 m² ekor (0,2x 0,2)m.
  • Kandang pembesaran.
    •  Lepas sapih sampai dengan 6 – 7 bulan, luas kandang 1 – 2 m² / ekor
    •  Penggemukan, untuk kandang koloni 1,5 m² /ekor, individu ukuran (60 – 70) cm x (1-1,2)m.
Sarana dan prasarana kandang.
Perlengkapan kandang berupa tempat pakan, minum dan kotak garam. Perlu juga disediakan alat-alat kebersihan, seperti sapu, sikat, sabit, alat pengangkut. Yang perlu diperhatikan, sebelum ternak dating sebaiknya kandang disucihamakan dengan desinfektan untuk mencegah timbulnya hama / penyakit dari kandang ke ternak.